
news
Nonton Ala Layar Tancep di Movie Land 6 Distopia
Cinema Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (CIKO UMY) kembali menggelar acara launching screening karya produksi bersama dalam acara Movie Land 6 bertajuk Distopia. Diselenggarakan hari Minggu (13/10) di Plaza Pasar Ngasem, acara ini merupakan acara ke-6 yang bertujuan mempertemukan film kepada penontonnya. Film yang diputar merupakan hasil karya produksi bersama tiga angkatan dari angkatan 2018, 2017, dan 2016.
Movie Land 6 mengangkat tema Distopia yang bermakna sistem yang tidak dihaarapkan. Dimana tema ini diambil berdasarkan tema yang diusung oleh kedua film yang diputar. Film pertama berjudul Biroterasi yang disutradarai oleh Alif Filzha Harahap dan film berjudul Tak Kunjung Usai yang disutradarai oleh Danang Prasetyo. Kedua film berusaha menyampaikan kritik atas kondisi pemerintahan saat ini yang sedang carut marut. Uniknya, tema yang diangkat kedua film tidak disengaja untuk sama. “Setelah final draft dan proses shooting berlangsung, kami baru menyadari bahwa kedua film mengkritisi sistem pemerintah. Akhirnya kita putuskan tema acara Movie Land kali ini adalah Distopia yang dapat menaungi dan menjadi tema besar kedua film kami” ujar Lina selaku panitia divisi acara.
Dihadiri lebih dari 200 penonton, Movie Land 6 berkonsep open air cinema. Yaitu menonton film di ruang terbuka dan menggunakan mobil bioskop keliling yang merupakan dana hibah dari Dinas Pusat Pengembangan Film. Selain itu, Movie Land 6 Distopia berusaha mengenalkan kembali menonton ala layar tancep kepada kaum milenial. Ketika menonton, penonton dapat merasakan sensasi menonton film dengan layar sederhana yang menampilkan pantulan cahaya dari proyektor sekaligus menikmati pemandangan situs budaya Taman Sari dimalam hari sebagai latar belakang dibalik layar. Dari uniknya konsep yang ditawarkan, semoga kedepannya Movie Land dapat menjadi media bagi CIKO UMY untuk terus menunjukan eksistensinya.


Mengintip Proses Produksi Bersama
Sebagai salah satu program kerja tetap dari Cinema Komunikasi UMY, Produksi Bersama (Prober) pun juga dilaksanakan pada tahun ini. Produksi Bersama tahun 2019 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana pada tahun ini, Prober hanya dapat diikuti oleh anggota Ciko Aktif dari angkatan 2016, 2017, & 2018 sebanyak 37 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Prober ini dimulai dari tanggal 14 Mei 2019.Maka film yang diproduksi menghasilkan dua film dengan genre yang berbeda.
Film kelompok pertama bergenre drama fiksi berjudul “Biroterasi” yang telah melaksanakan shooting hari Minggu, 31 Agustus 2019 yang lalu. Film yang di Sutradarai oleh Alif Filzha Harahap ini mengambil dua lokasi shooting diantaranya di Kantor Desa Sidoluhur dan sebuah Pos Ronda di desa Jogonalan Lor. Melaksanakan proses pengambilan gambar dari pukul 4 dini hari hingga pukul 11 malam, akhirnya mereka berhasil “membungkus” gambar untuk selanjutnya akan dibawa di meja editing pada masa Post Production.
Sedangkan kelompok kedua memroduksi film dengan genre horor komedi berjudul “Tak Kunjung Usai” yang disutradarai oleh Danang Prasetyo. Proses Pra-Production kelompok dua sedang berlangsung dan akan dilaksanakan pengambilan gambar pada tanggal 14 September 2019 mendatang. Jadi tunggu saja karya karya kami ya.


Menggrebek Basecamp AVIKOM UPN
Teringat dengan video lucu dua orang anak kecil yang kaget mendengar suara petir yang sempat viral? Program Kerja yang memiliki nama Cik, Hayuk Main Yuk! ini terinspirasi dari anak kecil tersebut yang meminta main ke kakaknya. Main merupakan hal yang penting, selain untuk refreshing juga untuk menambah ilmu dengan cara yang asik. Proker ini berupa berkunjung ke basecamp komunitas film lain untuk menjalin silaturahmi dan mencari ilmu.
Dalam Cik, Hayuk Main Yuk! kali ini, kami bertandang ke Audio Visual Komunikasi Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” Yogyakarta (AVIKOM UPN). Dilaksanakan pada Selasa, (27/08) kami dari CIKO berangkat pukul 16.00 WIB ke Basecamp AVIKOM UPN yang berada di Kampus Dua Babarsari. Kedatangan kami disambut dengan baik dan hangat di sebuah ruangan yang dipenuhi koleksi pernak pernik dari AVIKOM. Dengan diputarkannya Teh Gelas, obrolan kami berlansung seru. Membicarakan tentang regenerasi, struktur organisasi, proses recruitment, proses produksi, hingga event diantara kami CIKO dan AVIKOM.
Dari obrolan yang asik tadi menghasilkan banyak masukan dan pembelajaran penting dimana dapat disimpulkan solusi bersama. Semoga pertemuan ini bukan yang terakhir, agar kedepan terjalin silaturahmi yang baik dan kerjasama antar komunitas. Setelah ini, tunggu saja kami menggrebek basecamp komunitas lain.

Bertemu dengan Hokage Pertama
Cinema Komunikasi telah 18 tahun berdiri, sangat ingin rasanya untuk bertemu dengan pendiri komunitas ini. Malam itu, 14 Agustus 2019 kami mendapat kabar bahwa salah satu pendiri Ciko, Fajar Suryo Nugroho sedang berada di Jogja. Kami pun menghubunginya untuk menyusun jadwal bertemu. Nyatanya kesempatan waktu bagi kami tidak banyak, karena beliau sudah harus kembali ke Nusa Tenggara Barat. Pukul 10 malam itu juga, kami sebanyak 7 orang segera bergegas ke McDonalds Sultan Agung sebagai tempat bertemu.
Tidak lama menunggu, datanglah seorang pria berkacamata, berbadan tambun, dan memakai kaos hitam salah satu club sepak bola mendatangi meja kami. Memberikan salam hangat dan senyum yang ramah. Inilah orang penting dibalik lahirnya Cinema Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2001 silam.
Awal perbincangan kami cukup canggung, membuat detak jantung kami berdegup kencang dan bertingkah kikuk mengingat didepan kami adalah hokage pertama sebuah komunitas tempat kami bernaung saat ini. Namun ternyata obrolan berlangsung asik dan sangat hangat. Bernostalgia awal tercetusnya Ciko yang hanya bermula dari perbincangan Mas Fajar dan Mas Joe di Laboratorium Komunikasi. “Memang ada komunitas film di tingkat universitas, tapi kan terkadang kurang nyambung. Jadi kenapa gak bikin aja komunitas yang sejurusan yang memang berhubungan dengan mata kuliah di jurusan kita” jelas Fajar. Tidak disangka, komunitas yang bahkan logo nya dibuat di sebuah warnet (warung internet) dengan pacarnya kala itu masih dipakai dan terus berjalan hingga saat ini.
Berbagi kisah mengenai sejarah berdirinya Ciko, screening film, regenerasi, perkuliahan, regulasi kampus, menggunjing para dosen, hingga kisah asmara membuat waktu tak terasa berjalan cukup cepat. Hari sudah berganti, jarum jam sudah menunjukan pukul 03.40. Menemani Mas Fajar mengabiskan malam terakhir di Jogja, berhasil membuat kami merasa bertemu dengan kakak asuh yang telah lama tidak bertemu.


Screening Internal Procil, Terlahirnya Sebuah Karya
Screening Internal Produksi Cilik (Procil) yang dilaksanakan pada hari Minggu (4/05) di Ruang Multimedia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Screening ini menjadi proses yang harus dilewati oleh anggota Ciko aktif angkatan 2018. Dimulai pukul 20.00 WIB dan diikuti oleh Ciko dari berbagai angkatan, ketiga film pendek tersebut diputar secara acak.
Setelah film pertama dimulai, dibuka sesi diskusi dengan menghadirkan seluruh crew. Begitupun untuk film kedua dan ketiga. Diharapkan screening film ini menjadi langkah awal teman teman Ciko angkatan 18 dalam membuat sebuah film hingga memutarkannya.
Terlahirlah sebuah karya dari para tangan terampil dan otak otak kreatif, inilah anak pertama yang harus dibanggakan dan dirawat, semoga anak kalian bisa main dan jalan jalan ke berbagai festival untuk bertemu dengan para penontonnya.
Procil : Produksi Kecil, Langkah Awal Membuat Karya
Hal yang ditunggu bagi teman teman Cinema Komunikasi angkatan 2018 akhirnya datang. Ialah shooting! Dalam masa periode ini Produksi Mandiri ditiadakan dan diganti dengan Produksi Kecil dalam masa proses produksi selama satu minggu yang dimulai dari tanggal 28 April 2019.
Procil berfungsi untuk memberikan gambaran sederhana mengenai proses produksi film dari Pra Produksi, Produksi, hingga Pasca Produksi. Namun sebelum memulai proses produksi Procil, mereka diwajibkan mengikuti workshop perdepartemen yang diadakan oleh Ciko dengan mengundang pemateri dari luar. Di antaranya Mas Gentong, Bang Inex, Mas Daud, Mas Tobon, Mas Hemi.
Produksi Kecil membagi kelompok menjadi 3 dengan masing masing kelompok berjumlah 7 orang. Kelompok kelompok kecil ini diberikan tema tertentu dan harus shooting di lingkungan kampus dalam satu hari. Ada yang menarik dari karya produksi tahun ini, genre horor mendominasi. Kelompok pertama menghasilkan karya berjudul “Eksekusi” yang disutradarai oleh Rois Alifia Ikhsan bergenre komedi. Film dari kelompok kedua berjudul “Lantai Tiga” yang disutradarai oleh seorang perempuan juga Sabila Sufi. Sedangkan kelompok ketiga disutradarai oleh perempuan pula Wafie Anisah berjudul “Kecelik”.Selanjutnya ketiga film ini akan di launching secara internal yang akan dipertontonkan untuk ditanggapi oleh teman teman dari anggota Ciko aktif.
Nobar Seru Bersama Warga Nitikan pada Sinema Rakyat #1
Sinema Rakyat merupakan salah satu program kerja dari Divisi Distribusi dan Eksebisi yang bertujuan untuk mengenalkan film Cinema Komunikasi kepada masyarakat umum. Sinema Rakyat #1 diadakan di Halaman Masjid SultanAin, Sorosutan, umbulharjo, Yogyakarta pada Sabtu (30/03). Pada acara tersebut memutarkan 2 film dari Ciko dan satu film dari Pusat Pengembangan Film (Pusbang Film) yang dimulai pukul 19.30 WIB.
Film yang diputar berjudul “Apus” yang merupakan karya hasil dari Produksi Mandiri tahun 2018 yang disutradarai Ridho Muwahid Billah, Film “For The Sun” hasil karya Iqbal Ariefurrahman yang merupakan hasil Produksi Bersama 2016. Dan satu film berjudul “Iqra” karya dari Iqbal Alfajri. Film “Iqra” ini merupakan kewajiban karena pada tahun ini Sinema Rakyat #1 merupakan pertama kalinya bagi kami menggunakan Mobil Bioskop Keliling bantuan dari Pusat Pengembangan Film, Jakarta.
Terdapat hal yang menarik, tidak diduga jumlah penonton diluar target panitia dari 70 penonton, ternyata yang hadir sebanyak 112 penonton. “Antusiasme penonton di Sinema Rakyat kali ini diluar dugaan, ternyata warga Nitikan semangat untuk nonton bersama. Warga dan pemuda pun proaktif bekerjasama membantu terselenggaranya acara ini” ujar Danang, Badan Pengurus Harian Distribusi dan Eksebisi Ciko. Diharapkan Sinema Rakyat ini terus terlaksana dan memberikan peran penting bagi ekosistem perfilman di Indonesia.

Peresmian Anggota Baru dalam CIKORA 2018
Sebagai tahap akhir seleksi anggota baru CIKO 2018, telah dilaksanakan makrab bernama CIKORA atau singkatan dari CIKO.ORA? pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu pada tanggal 1 sampai 3 Maret 2018 di PKBM, Piyungan, Bantul. Kegiatan ini sebagai syarat penerimaan dan peresmian anggota baru CIKO 2018.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berisikan kegiatan pengenalan CIKO, pengenalan Badan Pengurus Harian 2018/2019, dan CIKO Addict kepada anggota baru CIKO 2018. Hari pertama di isi sambutan dari ketua panitia acara, dan ketua CIKO 2018/2019, games, dan makan malam.Hari kedua, CIKORA beragendakan games, FGD (Focus Group Discussion) mengenai produksi film, pentas seni dari 4 kelompok, dan screening film. Film yang diputar adalah film SAM karya Abiyoga Bimo dan Singsot yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Screening film ditutup dengan sesi diskusi dan sharing session bersama CIKO Addict Wahyu Agung Prasetyo, Said Nur Hidayat, dan Wimba Hinu Satama.
Sebagai penutup acara CIKORA, dilakukan potong tumpeng sebagai symbol penerimaan dan peresmian angota CIKO 2018 dan foto bersama. Maka, secara resmi 21 peserta telah menjadi anggoata CIKO Aktif 2018.
Interview Anggota Baru CIKO 2018
Interview anggota baru Cinema Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2018 yang telah dilaksanakan pada hari Minggu (17/02) di Lobby Fisipol Gedung Ki Bagus Hadikusumo UMY menjadi langkah awal untuk menjadi anggota CIKO. Sebanyak 24 orang pendaftar mengikuti Interview sejak pukul 08.00 WIB.
Calon anggota dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 3 orang. Masing masing kelompok harus melewati pos-pos yang tersebar di Lobby dan Taman Batu Fisipol untuk menjawab pertanyaan dari Badan Pengurus Harian CIKO 2017/2018 & 2018/2019. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari pertanyaan mengenai keorganisasian dan kreatifitas. Selanjutnya, interview ditutup dengan makan siang bersama untuk menjalin keakraban.
Namun, karena berhalangan hadir sebanyak 11 orang mengikuti interview susulan yang dilaksanakan hari Selasa (19/02) di Taman Batu Fisipol. Kemudian, bagi pendaftar yang berhasil lolos dalam tahap interview akan mengikuti makrab sebagai tahap seleksi selanjutnya.

Interview Anggota baru CIKO 2017
25.02.2018
Interview diadakan pada tanggal 4 Maret 2018 dalam rangka menerima anggota baru CIKO 2017. Interview ini dilakukan guna melihat keseriusan anggota baru CIKO 2017 untuk meneruskan dan mengikuti semua agenda CIKO. Interview ini dilaksanakan di Lobby Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Produksi Mini 2017
25.02.2018
Produksi Mini adalah produksi pertama kali yang dilakukan oleh anggota baru ketika menjadi anggota CIKO UMY. Produksi ini dikerjakan dalam jangka waktu satu minggu. Produksi ini menggunakan kamera smartphone yang bertujuan untuk memberikan gambaran produksi film kepada anggota baru CIKO.
Peresmian Angkatan Baru diacara CIKORA 2018 (CIKO, ORA?????)
09.03.2018
CIKORA adalah singkatan dari ( CIKO,ORA?) adalah sebuah kata penegasan untuk para angora baru CIKO yang akan bergabung bersama di Cinema Komunikasi (CIKO) dimana CIKORA sebagai syarat penerimaan angkatan baru. CIKORA 2018 ini dilakukan selama tiga hari di PKBM, Piyungan. Bertujuan untuk mengenalkan CIKO, pengurus CIKO, CIKO Addict kepada anggota baru CIKO serta mengakrabkan para anggota CIKO. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 11 Maret 2018. Selama tiga hari tersebut, anggota baru CIKO melakukan pemutaran produksi mini, screening film produksi bersama angkatan 2014, FGD (Focus Group Discussion) dan akhiri dengan acara api unggun yang bertujuan untuk mendekatkan anggota baru CIKO kepada anggota aktif dan CIKO Addict.

Wawancara di TVRI
14.03.2018
Bukan pertama kalinya Cinema Komunikasi mempublikasikan karyanya lewat media Televisi di channel TVRI. Satu tahun yang lalu Cinema Komunikasi sudah pernah di undang di TVRI dan membahas karya-karya dari sineas muda salah satunya adalah karya CIKO.
Wawancara kali ini menghadirkan Justika Imaniar selaku wakil ketua Cinema Komunikasi dan Bicky Reza sebagai sutradara dari film " Luwung Bawani" untuk diwawancarai di acara Sosialika TVRI, yang ditayangkan oleh TVRI pada tanggal 6, April 2018 pukul 16:30.
Rapat Kerja Cinema Komunikasi 2017
18.03.2018
Rapat kerja Cinema Komunikasi adalah agenda mempresentasikan dan pengesahan program kerja dari badan pengurus harian Cinema Komunikasi kepada anggota Cinema Komunikasi aktif dan addict .
Agenda rapat kerja Cinema Komunikasi 2017 diadakan pada tanggal 11 Maret 2018, di gedung Ki Bagus Hadikusumo Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


Wawancara dengan Tim Produksi
Tentang Produksi Mandiri
Produksi Mandiri adalah Produksi yang diikuti oleh anggota Cinema Komunikasi angkatan baru. dengan tujuan untuk berkarya dan memperkenalkan proses pembuatan film. Mulai dari proses pra produksi, produksi, dan paska produksi.
Pada Produksi tahun sebelumnya terdapat 4 kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 10 sampai 12 orang. Dan perbedaan pada Produksi Mandiri tahun 2017-2018 ini teletak pada pembagian kelompok, yang mana hanya ada 2 kelompok yang masing-masing pada setiap kelompoknya memiliki 18-20 orang. pertimbangan ini dibuat untuk memaksimalkan proses produksi tersebut, karena 1 orang nantinya akan bisa bekerja secara maksimal sesuai dengan jobdesknya.
Dana dalam Produksi Mandiri pada masing-masing kelompok berbeda, dan cara mendapatkan dana pun juga berbeda.
Kesan dan Pesan dari Tata Henri selaku Divisi Produksi Cinema Komunikasi untuk Produksi Mandiri ini dan selanjutnya "semoga temen-temen yang menjalani Produksi Mandiri ini bisa bersinergi dan menghasilkan karya yang berkualitas serta dapat diterima oleh masyarakat luas. Dan juga lupa, tetap CHILL"
sumber: Tata Henry Wicaksono

Keseruan Produksi Mandiri Pertama CIKO angkatan 2017
20.02.2018 - 15.05.2018
Produksi Mandiri tahun ini mempunya 2 kelompok dan beranggotakan 20 orang.
Kelompok pertama disutradarai oleh Ridho Muahid Billah yang berjudul "Apus", dan kelompok kedua disutradarai oleh Atha Muyasar Khalis Yuniar yang berjudul "Hardi".
Kendala yang dialami oleh kedua kelompok itu juga berbeda. Kelompok pertama mempunyai kendala ada pada cerita mereka yang selalu berubah-ubah, dan kelompok kedua mempunyai kendala seperti talent dan lokasi yang sulit untuk menyesuaikan cerita mereka. Walaupun begitu tidak mengurangi semangat para filmmaker untuk menghasilkan sebuah karya.
Namun dengan keseriusan para filmmaker untuk menggarap produksi ini terlihat dari progress yang sudah mereka lalui. harapan dari setiap filmmaker adalah semoga karya ini bisa memberikan sebkha dampak positif dandapat diapresiasi oleh penonton.
Premis di kelompok pertama adalah seorang pekerja kantor yang sangat sabar menjalani kehidupan yang banyak sekali kejadian yang tidak diinginkan.
Premis kelompok kedua adalah orang tua yang membohongi anaknya demi kebahagaiaan sang anak.
produksi mandiri ini menjadi pembelajaran untuk teman-teman Ciko 2017 untuk dapat terus berkarya.


Cinema Komunikasi bergabung dalam kepanitian diacara Merajut Komunitas Film oleh Paguyuban Filmmaker Yogyakarta
14.03.2018
Paguyuban Filmmaker Yogyakarta mengadakan pemutaran,diskusi dan workshop film untuk memperingati hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 maret 2018 lalu.
Acara ini diadakan di Institute Francais Indonesia LIP Yogyakarta . Cinema Komunikasi salah satu komunitas yang berkerja sama dengan Paguyuban Filmmaker sebagai panitia dalam acara tersebut. Hal ini sangat menjadi kebanggaan bagi Cinema Komunikasi bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut, terlebih lagi salah satu film yang discreening di acara itu adalah film karya dari Cinema Komunikasi yang berjudul "Luwung Bawani" dan di sutradarai oleh Bicky Reza dan di moderatori oleh Arief Rakhmad Yani.
Tidak hanya itu, pembicara dari perwakilan komunitas filmmaker untuk ranah mahasiswa adalah ketua Cinema Komunikasi yaitu Kamil Ahsana Mudzakkir.Dan acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.

Asiknya Preview Internal Sekaligus Silahturahmi Bersama Keluarga Besar Cinema Komunikasi
20.5.2018
Minggu, 20 Mei 2018 merupakan hari yang ditunggu para filmmaker Cinema Komunikasi (Ciko), karena akan diadakannya acara Preview Internal sekaligus Buka puasa Bersama, Preview Internal sendiri merupakan acara Screening dan diskusi film dari produksi Mandiri 17 Cinema Komunikasi.
Preview Internal antara lain gunanya untuk mendiskusikan hasil film produksi mandiri dari angkatan baru Ciko. Dalam acara tersebut seluruh anggota Ciko aktif maupun Addict ikut hadir untuk berpartisipasi dan mengapresiasi karya-karya dari teman-teman Ciko 2017. Dan ada 2 film yang discreening dan didiskusikan oleh para filmmaker dan semua anggota Ciko aktif maupun Addict. Judul filmnya antara lain adalah "Hardi" yang disutradarai oleh Attha Muyasar dan "Apus" yang disutradarai oleh Ridho Mualid.
Acara tersebut sekaligus membangun hubungan silahturahmi antar angota ciko aktif maupun addict, karena Launching Internal diadakan bersamaan dengan Moment Buka Puasa Bersama semua anggota Ciko aktif Dan Addict.

Film Sam " Another Way To Teach A child" dan "Luwung Bawani " Diputarkan Di Acara JAFF Movie Night 2018
25.04.2018
JAFF Movie Night adalah sebuah rangkaian acara screening dan diskusi film untuk mengapresiasi karya filmmaker yang ada di Yogyakarta. Pada acara JAFF Movie Night yang diadakan pada Jumat, 25 Mei 2018 di Jogja Village Inn terdapat empat film yang ditayangkan. Dan dua dari keempat film tersebut adalah film karya Cinema Komunikasi, film pertama berjudul Luwung Bawani yang disutradarai oleh Bicky Reza yang bercerita tentang Kepala dukuh yang akan melanjutkan pendidikan, dan film kedua berjudul Sam "Another Way to Teach a Child" yang disutradarai oleh Abiyoga Bimo, bercerita tentang Sam seorang anak petani. Kedua film tersebut masih dikatakan fresh karena baru diproduksi akhir tahun lalu.
Dengan ditayangkannya film karya Cinema Komunikasi oleh JAFF Movie Night menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seluruh anggota Cinema Komunikasi maupun Addict. Karena film - film Cinema Komunikasi telah diapresiasi dengan baik dan ditonton banyak orang.

WOW! Empat Film Sekaligus Karya Cinema Komunikasi Diputarkan Di Sinema Rakyat,
Sidoagung, Godean, Sleman Yogyakarta
27.05.2018
Sinema Rakyat merupakan sebuah program acara rutin yang diselenggarakan oleh Cinema Komunikasi dalam menayangkan dan mengapresiasi filmnya sendiri kepada masyarakat umum. Dalam acara tersebut bertujuan untuk selain mengapresiasi juga memperkenalkan film - film Cinema Komunikasi yang telah diproduksi dari tahun ke tahun.
Acara Sinema Rakyat ini diadakan pada tanggal 27 Mei 2018 untuk pertama kali oleh angkatan Cinema Komunikasi 2017/2018. tidak tanggung-tanggung cinema Komunikasi memutarkan 4 film sekaligus dalam acara Sinema Rakyat tersebut.
judo film yang ditayangkan di acara Sinema Rakyat ialah yang pertama "Tawar" yang disutradarai oleh Enggar Asfinsani, kedua "Konthel" disutradarai oleh Lucky Eka Chandra, ketiga "Mbokmati.com" yang disutradarai oleh Lucky Eka Chandra dan film terakhir berjudul "Mak Cepluk" yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo.
Acara yang dimeriahkan oleh teman-teman Cinema Komunikasi ini, mendapat sambutan dan respon positif dari masyarakat setempat. selain mengapresiasi dan mengenalkan film-film Ciko tujuan dari pemutaran dan diskusi film ini juga sebagai sarana hiburan gratis untuk masyarakat umum, sekaligus sharing dengan para filmmaker dari Cinema Komunikasi

Produksi Bersama Cinema Komunikasi Tahun 2018
20.05.2018 - 14.11.2018
Produksi Bersama merupakan salah satu program kerja dari Cinema Komunikasi UMY dimana kegiatan Produksi Bersama tersebut menjadi program kerja tetap setiap tahunnya dan dilaksanakan setelah Produksi Mandiri. Produksi Bersama ini dibuka untuk semua anggota Cinema Komunikasi baik yang baru maupun yang sudah lama bergabung. Berbeda dengan Produksi Mandiri yang hanya melibatkan anggota baru saja.
Produksi Bersama tahun 2018 ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2018 yang diikuti oleh 52 anggota dan terdiri dari 4 kelompok dimana masing - masing kelompok memiliki genre film yang berbeda dan ide cerita yang berbeda pula.
Film pertama dari Produksi Bersama 2018 ini berjudul "RUMAT" disutradarai oleh Danan Koesharyanto yang menceritakan tentang seorang ibu yang bernama ibu Asti pemilik sanggar Jathilan yang dihadapkan oleh masalah budaya dan membuat dirinya resah namun dirinya tetap berusaha melestarikan budayanya dengan caranya sendiri.
Film kedua berjudul "Rumah dan Televisi" disutradarai oleh Enggar Asfinsani yang menceritakan tentang seorang ibu rumah tangga bernama Meida yang ingin mempunyai TV baru. Namun dihiraukan oleh suaminya, Mukhlis. Merasa tidak didengar Meida memputuskan untuk keluar rumah tanpa sepengetahuan suaminya.
Film ketiga berjudul "Kunang - Kunang di Ujung Petang" disutradarai oleh Fakhrizal Gani yang menceritakan tentang seorang perempuan bahu laweyan bernama Sari yang sudah menikah sebelumnya dan ingin menikah lagi untuk memulai semuanya dari awal.
Film terakhir berjudul "Riyoyo" disutradarai oleh Atha Muyassar yang menceritakan tentang seorang laki - laki bernama Purwanto suami dari perempuan bernama Diah yang menunggu kehadiran ibunya saat menjelang hari raya Idhul Fitri. Mereka sibuk menyiapkan semua kebutuhan untuk menyambutnya. Lalu Purwanto merasakan ada sesuatu yang membuatnya dia bingung dan khawatir kala itu dengan perasaannya dan kejadian - kejadian yang dialaminya.
Keempat Film ini dilaunching dalam bentuk internal dan eksternal. Internal ditayangkan didalam kampus dan ditonton oleh semua anggota Cinema Komunikasi sedangkan eksternal ditayangkan pada acara besar tahunan Cinema Komunikasi (Movieland) yang dibuka untuk umum.
MOVIELAND 2018
17.11.2018
MOVIELAND adalah acara Launching Film dari Produksi Bersama yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Cinema Komunikasi UMY dan sudah memasuki tahun ke-5. Movieland tahun ini diadakan pada tanggal 17 November 2018 yang bertema "Golden Age" dan bertempat di Taman Budaya Yogyakarta Societed.
Movieland 2018 diketuai oleh Faiz Hutomo yang terdiri dari 62 panitia dan terbagi atas beberapa divisi dengan target penonton sejumlah 300 orang dan Movieland tahun ini berhasil melebihi target yang sudah ditentukan dengan jumlah penonton sekitar 400 orang.
Film yang diputar merupakan hasil Produksi Bersama semua anggota Cinema Komunikasi.
4 film hasil produksi kami masing-masing film berjudul .
– RUMAT | Directed by Danan Koesharyanto.
– Rumah dan Televisi | Directed by Enggar Asfinsani.
– Kunang - Kunang di Ujung Petang | Directed by
Fakhrizal Gani.
– Riyoyo | Directed by Atha Muyassar.
Film "Rumah dan Televisi" mendapatkan penghargaan Sinematografi Terbaik di Bulan Komunikasi UNY
15.12.2018 - 16.12.2018
Rumah dan Televisi adalah film pendek yang diproduksi oleh Cinema Komunikasi yang menceritakan tentang seorang istri menginginkan televisi baru tetapi suami tidak menuruti keinginannya. Film ini disutradarai oleh Enggar Asfinsani.
Film ini mendapatkan penghargaan di Bulan Komunikasi UNY sebagai Sinematografi Terbaik. Penghargaan ini diberikan pada tanggal 16 Desember 2018 setelah sebelumnya pada tanggal 15 Desember juga diputar di Bulan Komunikasi UNY. Hal ini sangat membanggakan dan menjadi penyemangat untuk Cinema Komunikasi untuk tetap bisa berkarya dengan baik.
![]() Behine The SceneRUMAT |
---|
![]() Behine The SceneRUMAT |
![]() Behine The SceneRUMAT |
![]() Behine The SceneRUMAT |
![]() Behine The SceneRUMAH DAN TELEVISI |
![]() Behine The SceneRUMAH DAN TELEVISI |
![]() Behine The SceneRUMAH DAN TELEVISI |
![]() Behine The SceneRUMAH DAN TELEVISI |
![]() Behine The SceneKUNANG - KUNANG DI UJUNG PETANG |
![]() Behine The SceneKUNANG - KUNANG DI UJUNG PETANG |
![]() Behine The SceneKUNANG - KUNANG DI UJUNG PETANG |
![]() Behine The SceneKUNANG - KUNANG DI UJUNG PETANG |
![]() Behine The SceneRIYOYO |
![]() Behine The SceneRIYOYO |
![]() Behine The SceneRIYOYO |
![]() Behine The SceneRIYOYO |
![]() desain png |
---|
![]() MOVIELAND 2018 |
![]() MOVIELAND 2018 |
![]() MOVIELAND 2018 |
![]() MOVIELAND 2018 |
![]() MOVIELAND 2018 |
![]() MOVIELAND 2018 |